Sabtu, 24 Januari 2015

Bandara Samarinda Baru Akan Berfungsi Ganda, JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.



JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yang kini sudah dalam tahap penyelesaian landasan pacu, ke depan akan memiliki fungsi ganda, yakni selain sebagai pelayanan penerbangan juga sebagai perawatan pesawat sejumlah maskapai.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang."Lahan BSB masih luas yang mencapai 310 hektare, bahkan akan ditambah menjadi 470 hektare sehingga sangat memungkinkan dibangun kawasan khusus perawat pesawat atau maintenance, repair and overhaul (MRO)," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Keberadaan MRO dinilai menjadi kebutuhan dan merupakan peluang usaha berprospek, karena tidak semua daerah memiliki lahan yang cukup untuk menyediakan ruang perawatan pesawat.

Rencana BSB dijadikan MRO karena melihat kondisi, kebutuhan terhadap pemeliharaan dan perbaikan bandara secara umum, termasuk tempat parkir pesawat udara yang saat ini sangat sulit tersedia di Indonesia mengingat lahannya yang kurang luas.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Saat ini katanya lagi, telah ada beberapa maskapai penerbangan yang menyatakan siap memanfaatkan kawasan MRO di Samarinda, seperti Lion Air dan Susi Air, bahkan mereka akan membangun sendiri hangar untuk MRO di BSB.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

"Selama ini maskapai penerbangan nasional masih kesulitan sarana parkir dan pemeliharaan, seperti Garuda Airlines dan Lion Air sehingga hal ini sangat menguntungkan bagi posisi BSB dari sisi komersial," katanya.

Ke depan katanya lagi, BSB yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara itu, akan menjadi feeder atau bandara pengumpan bagi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Begitu pula dengan bandara yang ada di Provinsi Kalimantan Utara juga akan menjadi bandara pengumpan.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Keberadaan BSB Sungai Siring akan dimaksimalkan, yakni selain untuk melayani penerbangan regular lokal dan regional, bahkan nasional, ke depan akan diperuntukkan sebagai fasilitas pemeliharaan dan perbaikan pesawat, termasuk perawatan mesin-mesin mekanik penerbangan lain.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Pembangunan runway atau landasan pacu sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kini sedang dalam penggarapan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 699 miliar dan ditargetkan tuntas pada 2016.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

"Awalnya dialokasikan dari APBD Kaltim Rp 750 miliar, tetapi saat lelang terjadi penawaran dari sejumlah peserta lelang, kemudian ditetapkan pemenang lelangnya yang totalnya senilai Rp 699 miliar," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Sabtu (24/1).

Mulai 2015 pembangunan BSB dianggarkan secara multiyears contract (kontrak tahun jamak). Dana dari kontrak tahun jamak ini kemudian akan dibayarkan kepada pemenang lelang setelah Pemprov Kaltim menerima landasan pacu yang selesai dibangun.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Pola pembangunan landasan pacu ini menganut sistem Modified Turnkey Project, yakni biaya awal pembangunan dikeluarkan oleh pemenang lelang. Setelah rampung, kemudian pihaknya akan melunasinya secara mencicil dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim mulai 2015.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

"Mulai tahun 2015 APBD Kaltim menganggarkan pembangunan landasan pacu BSB senilai Rp 123 miliar, ditambah sisa pembangunan tahun 2014 yang sekitar Rp 5 miliar sehingga total alokasinya senilai Rp 130 miliar. Sedangkan kekurangannya akan dialokasikan di tahun berikutnya," katanya.

Saat ini lanjut dia lagi, para pemenang lelang proyek pembangunan runway BSB masih terus bekerja. Mereka adalah PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT Wijaya Karya (Wika). Ketiganya merupakan perusahaan berstatus badan usaha milik negara (BUMN).JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Tiga perusahaan berplat merah itu kini sedang mengerjakan landasan pacu sepanjang 2.500 meter. Mereka melakukan pengurukan tanah sampai tingginya tiga meter, atau membutuhkan tanah urug sebanyak 1,4 juta kubik pada runway tersebut.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Setelah proses urugan selesai, kemudian akan dilapisi menggunakan pasir yang dilanjutkan dengan proses pengaspalan.

Dia juga mengatakan pemerintah pusat melalui APBN akan membantu mendanai pembangunan apron (tempat parkir pesawat) dan taxiway (jalur hubung apron-runway) pada BSB.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Dia memperkirakan kebutuhan pembangunan apron dan taxiway mencapai Rp 300 miliar. Sedangkan pada 2015 pemerintah pusat akan membantu pembangunan dua kebutuhan itu senilai Rp 150 miliar.

Sisi darat BSB sudah tuntas pada 2014, sedangkan pembangunan sisi udara ditarget tuntas 2016 yang sekaligus dapat operasional, sehingga pada 2016 Bandara Temindung Samarinda bisa langsung pindah ke BSB, mengingat Bandara Temindung sudah tidak layak lagi seiring padatnya penduduk dan sempitnya lahan di Temindung.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Bandara Samarinda Baru (BSB) direncanakan bakal beroperasi pertengahan 2016 mendatang. Namun, sampai saat ini Pemprov Kaltim belum memutuskan operator bandara yang terletak di Samarinda Utara ini.
Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan, sampai saat ini banyak investor yang tengah berebut ingin mengelola BSB. “Banyak. Tapi saya belum putuskan. Pasti nanti saya pilih operator yang pengalaman dalam mengelola bandara,” kata Awang.
Keinginan banyak pihak mengelola BSB, menurut Awang disebabkan bandara ini bakal dilengkapi dengan fasilitas Aero Space dan Maintenance Repair and Overhoull (MRO).
“Ini (MRO) yang menjadi pembeda BSB dengan bandara lain di Indonesia,” sebut Awang. MRO sendiri merupakan fasilitas pemeliharaan, perbaikan, dan bongkar pasang pesawat. Sedangkan Aero Space sendiri merupakan fasilitas parkir pesawat.
Sekitar 2.000 hektare lahan bekas milik perusahaan tambang PT Lana Harita disiapkan untuk fasilitas Aero Space dan MRO ini.
“Intesitas kebutuhan penerbangan akan lokasi pemeliharaan dan parkir semakin meningkat. Sementara tempatnya sangat terbatas. Sementara, keberadaan fasilitas ini sangat diperlukan,” beber Awang.
Sekadar informasi, saat ini sisi udara BSB tengah dibangun dengan dana sebesar Rp 699 miliar. Setelah panjang landasan mencapai 1.200 meter, operasional Bandara Temindung Samarinda, akan dipindahkan ke BSB.
“Target kita pertengahan 2016 sudah bisa dioperasikan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Zairin Zain, beberapa waktu lalu.JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Pembangunan sisi udara BSB dikerjakan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi yakni Wijaya Karya, Waskita Karya, dan Hutama Karya. Pola pembangunan sisi udara ini menggunakan sistem Modified Turnkey Project.

Dengan pola ini, dana awal pembangunan sisi udara dikeluarkan oleh ketiga BUMN tersebut. Pemprov Kaltim nantinya akan melunasi seluruh biaya yang dikeluarkan kontraktor, setelah pembangunan sisi udara rampung. JAsa Desain Logo desain Grafis Samarinda Ikut Senang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar